Artikel

Hidup Lebih Mudah Dengan Melakukan Financial Check Up

Siapa nih yang gak mau hidup mudah? tinggal di rumah besar? naik mobil mewah? beli gadget terkini? sampai jalan-jalan keliling dunia? hayooo.. pasti gak akan ada yang nolak. Tapi sayangnya, hidup nggak segampang itu. Kalau anda lagi bermimpi buat beli rumah, Mobil, gadget, sampai rencana jalan-jalan keliling duania, itu berarti anda punya tujuan keuangan. Lantas bagaimana cara mewujudkannya? ya tentunya dengan membuat rencana keuangan yang matang.

Tapi sebelum kesitu, ada yang penting lagi nih. Kalian harus tau gimana kondisi keuangan kalian, caranya dengan Melakukan Financial Check Up.

 

Financial Check Up

Udah pernah dengar tentang Financial check up? Financial check up sendiri dapat kita pakai buat melihat kondisi keuangan sebelum membuat rencana keuangan. Hasilnya tuh sangat mempengaruhi langkah-langkah keuangan yang akan diambil. Tujuan keuangan yang sama belum tentu bisa ditempuh dengan langkah yang sama, semua itu tergantung kondisi keuangannya.

Anggap aja mengelola keuangan itu sama kayak naik mobil ke tempat tujuan. Kalau pelan-pelan bakalan lama sampai ke tujuannya. Kalo ngebut dan tidak hati-hati malah bisa bikin kecelakaan. Harus pandai-pandai bawa mobilnya biar nyampe tujuan dengan selamat. Nah keuangan itu juga sama, semakin pandai mengelolanya, makin cepat kita meraih tujuan keuangan kita.

Dikutip dari The Balance, Financial check up adalah kesempatan untuk me-review kondisi finansialmu selama 12 bulan terakhir dan memastikan kalau kamu masih berada di jalur yang tepat dalam mengelola keuangan. Ada beberapa hal yang perlu kamu periksa ketika melakukan pemeriksaan keuanganantara lain utang, harta, rasio aset lancar, cash flow, investasi, dan rasio menabung.

Financial check up setidaknya dilakukan setahun sekali atau setelah kejadian yang besar, seperti menikah atau melahirkan. Jika tinggal bersama pasangan atau keluarga, kamu bisa melakukan pemeriksaan keuangan bersama mereka. Namun, jika kamu tidak tinggal dengan orang lain, kamu bisa melakukannya sendiri.

 

Apa Manfaat Financial check up?

Jika kalian melakukan Financial check up setidaknya ada tiga manfaat yang dapat kalian dapatkan, antara lain:.

1. Mengetahui Pengeluaran Secara Detail

Kalian mungkin pernah merasa bahwa uang dari gaji Kalian cepat habis. Misalnya, ketika Kalian gajian pada tanggal 1 setiap bulannya, namun sudah kehabisan uang di pertengahan bulan. Hal tersebut bisa jadi karena Kalian tidak rutin mencatat pengeluaran.

Dalam hal ini, financial check up akan membantu Kalian untuk mengetahui pengeluaran secara mendetail. Kalian pun bisa mengetahui pos pengeluaran mana saja yang paling banyak menghabiskan anggaran.

2. Mengontrol Keuangan

Dengan mengetahui detail pengeluaran, Kalian dapat mengontrol dan menyesuaikan pos-pos pengeluaran agar lebih sesuai dengan pendapatan. Kalian bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan pengeluaran yang dirasa kurang penting. Dengan begitu, Kalian bisa menyisihkan anggaran untuk hal-hal lain yang lebih penting.

3. Mempersiapkan Keuangan Masa Depan

Ketika Kalian mampu mengontrol pengeluaran, keuangan masa depan Kalian akan cenderung lebih terjaga. Sebab, Kalian bisa menyisihkan dana secara tepat untuk kebutuhan masa depan. Terlebih apabila Kalian berencana untuk menikah, punya anak, membeli rumah, ataupun membeli mobil, di mana rencana tersebut bisa menjadi bagian dari perencanaan keuangan.

 

Bagaimana cara melakukan Financial check up?

Jika kalian ingin melakukan Financial check up secara menyeluruh, kalian dapat melakukan konsultasi ke Financial Planner. Tapi kalau kalian merasa kurang percaya diri dengan keuangan kalian, atau kalian merasa masih belum untuk melakukan konsultasi. Nah kalian dapat  melakukan Self Financial check up dengan cara yang sangat sederhana.

1. Mendata Aset dan Utang

Aset menggambarkan harta yang kita miliki. Pertama, hitunglah seluruh kekayaan anda, mulai dari tabungan, deposito, emas, reksadana, saham, unit link, rumah, mobil, motor, apartemen, sampai dengan barang koleksi, terus lakukan pengelompokan aset-aset tersebut ke dalam aset investasi dan yang bukan aset investasi. Jika sudah selesai mendata, lalu jumlahkan dan kalian akan mendapatkan jumlah total aset investasi yang kalian miliki

Setelah selesai mendata aset, beralih mendata Utang. Utang yang dimaksud ini adalah Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang. Tapi kalian tidak perlu membaginya, cukup ketahui totalnya saja. Seperti contoh Kartu Kredit, Paylater, KTA, KPR, Pinjaman Perusahaan, Pinjaman Pribadi. Jumlahkan semuanya dan kalian akan mengetahui berapa jumlah Utang Kalian

2. Menghitung Pemasukan dan Pengeluaran

Kalau kalian seorang karyawan, umumnya pemasukan terbagi atas bulanan dan tahunan. Kalau kalian berpenghasilan tidak tetap, buat asumsi rata-rata penghasilan yang kalian peroleh dalam satu bulan.

Untuk pengeluaran lakukan pembagian dalam 4 kelompok, Cicilan Bulanan, Tabungan atau Investasi, Pengeluaran Rutin Keluarga, dan Pengeluaran Pribadi. Perhatikan 2 kelompok ini, Cicilan Bulanan dan Tabungan atau Investasi. Dua kelompok itulah yang menunjukkan kelebihan dan kekurangan kita. Kalau tabungan bulanan presentasenya besar, skor anda baik.

3. Menilai Kondisi Keuangan Dengan Financial Ratio

Untuk dapat menilai kondisi keuangan, dapat dilakukan dengan memperhatikan 5 Rasio, antara lain:

1. Rasio Menabung

Rasio ini digunakan untuk melihat kebiasaan menabung dibanding penghasilan bulanan. Makin besar angkanya semakin baik pula gaya hidup kalian. Angka patokan umumnya adalah 10%, yang dapat diperloeh menggunakan rumus :(Total Tabungan + Investasi) / Penghasilan Bulanan.

2. Rasio Cicilan Utang

Rasio ini dipakai untuk melihat perbandingan cicilan utang dengan penghasilan bulanan kalian. Maksimal angka pada rasio ini adalah 1/3 atau 35% dari penghasilan bulanan, dengan rumus menghitungnya : Total Cicilan Utang per Bulan / Penghasilan Bulanan

3. Rasio Utang

Rasio ini digunakan untuk membandingkan jumlah utang dengan seluruh aset. Maskin besar angkanya makin jelek kondisi keuangannya. Angka patokan maksimal 50%, rumus yang digunakan adalah : Total Utang / Total Aset

4. Rasio Dana Darurat

Rasio ini dipakai untuk melihat kesiapan keuangan kalian saat kondisi darurat sedang terjadi. Makin besar angkanya makin siap kuangan anda. Angka patokan minimalnya 3x, namun beberapa financial planner menyarankan hingga 12x dari biaya bulanan.

5. Rasio Investasi

Rasio ini dipakai untuk mengukur sebesar apa aset investasi kalian dibandingkan seluruh aset yang dimiliki. Makin besar angkanya makin baik kondisi keuangan. Angka patokan minimalnya 50%, yang dapat dicari menggunakan rumus : Total Investasi / Total Aset.

 

Bagaimana sudah melakukan beberapa cara di atas? atau bahkan kalian malah takut dan berfikir “mendingan nggak tahu deh, toh udah pasti jelek”. Buang jauh-jauh pemikiran seperti ini, karena perlu diingat bahwa mengetahui kondisi keuangan adalah langkah awal menuju kebebasan keuangan sehingga kita bisa melaju ke tahap selanjutnya.